Friday, April 16, 2010

Sinopsi Komik

PONSEL WONG NDESO


Namanya Rianti, gadis berumur 19 tahun yang lahir dan hidup dikota metropolitan. Ia sudah sangat muak dengan sifat-sifat asli orang kota yang kebanyakan terlalu sombong dan terlalu bergaya. Dan ia sangat mendampakan dapat mengenal atau mempunyai seorangg teman yang mempunyai sifat yang berbeda dari orang kota kebanyakan. Hingga suatu ketika ada seseorang yang menelponnya ternyata orang itu salah sambung. Dengan lugunya seseorang itu berkata bahwa dia hanya bermaksud mencoba menelpon temennya dengan menggunakan warung jasa telpon baru di desanya. Sungguh terkejut Rianti akan keluguan seseorang itu. Tanpa disadari akhirnya mereka berkenalan dengan sangat akrab. Seseorang itu adalah Joko, pemuda desa Boyolali berumur 20 tahun. Ia seorang petani. Joko pemuda asli keturunan jawa yang lugu dan santun, serta agak ketinggalan arus modernisasi, sangat bertolak belakang dengan Rianti yang tinggal dikota, tetapi hal itu lah yang menjadi keunikan buat mereka dalam menjalin persahabatan.
Joko sangat senang bisa bersahabat dengan Rianti karena joko selama ini hanya berteman dengan teman sekampungnya saja, tidak ada teman sejauh Rianti. Dan banyak hal yang bermanfaat yang didapat Joko dari Rianti. Begitupun Rianti sangat senang berteman dengan Joko, keluguan dan kejujuran Joko mengajarkan banyak hal untuk Rianti. Kebudayaan serta sudut pandang berpikir yang berbeda pun dapat mereka satukan.
Jarak yang jauh tak menjadi hambatan bagi mereka untuk berteman. Melalui surat menyuratlah mereka menjalin pertemanan. Hingga mereka mampu menjalin hubungan selama empat tahun.
Mereka belum saling bertemu tetapi Joko berjanji pada Rianti, satu saat ia akan pergi ke kota menemui Rianti walaupun ia tak yakin Joko dapat memenuhinya. Karena Joko belum pernah pergi kekota dan Joko tak pernah sanggup pergi jauh-jauh dari desanya akibat ia suka mabuk perjalanan.
Mereka belum pernah bertemu, bahkan belum pernah saling bertukar foto karena keterbatasan teknologi Joko di desa. Pundi-pundi uang pun Joko kumpulkan dari hasil panen untuk menemui Rianti sahabatnya. Sebagian uang dari hasil panen itu dia belikan ponsel, supaya bisa digunakan untuk menghubungi Rianti. Selama sebulan Joko berkutat mempelajari bagaimana cara menggunakan ponsel, supaya nanti dia bisa berbangga diri di depan Rianti bahwa dia ”tidak terlalu gaptek”.
Hingga suatu ketika Joko kehilangan kabar dari Rianti, surat-surat dari Rianti pun tak kunjung pernah datang lagi. Joko sudah berusaha mengirim surat tetapi Rianti tak pernah membalas. Nomor telpon Rianti pun tak pernah aktif dan Joko tak bisa menghubunginya. Joko pun bertekad untuk pergi kekota dan mencari kabar Rianti. Berbekal alamat yang pernah dikasih Rianti, Joko nekad pergi kekota sendiri padahal ia belum pernah sama sekali kekota.
Walaupun sempat tersasar akhirnya Joko dapat menemukan rumah Rianti. Ia ketok pintu rumah Rianti dan tak lama seorang pria membuka pintunya. Pria yang bernama Rudi itu bersikap kasar terhadap Joko ketika melihat penampilannya yang sangat ”wong ndeso”, mengusir Joko dan berkata Rianti tidak mungkin berteman dengan orang seperti Joko. Mendengar hal itu, Joko langsung kecewa dan segera pergi tanpa sempat bertemu dengan Rianti.
Tak lama Joko pergi Rianti pun datang bersama ibunya dan Rudi pun dengan nada tidak bersalah memberitahu Rianti bahwa ia baru saja mengusir seseorang lelaki yang mengaku-ngaku sebagai teman Rianti tetapi lelaki itu berpenampilan sangat ””wong ndeso”. Rianti sangat terkejut mendengarnya. Rianti pun kembali teringat dengan janji joko. Rianti pun pergi kekamarnya. Disudut kamar Rianti melihat setumpuk surat dari Joko, ia benar-benar merasa bersalah karena lupa memberi kabar kepada Joko selama ini. Rianti pun berusaha menunggu Joko dengan cemas berharap ia kembali kerumahnya lagi. Rianti pun terus bertanya-tanya mengapa Joko tidak datang.
Joko kembali ke stasiun kereta dengan pikiran kalut dan bertekad ingin kembali saja. Ia berniat menjual ponsel itu dan menggunakan uangnya untuk membeli tiket ke kampung. Rianti, yang saat itu cemas menunggu Joko, memutuskan untuk mencari Joko di stasiun Senen karena khawatir Joko mungkin tersesat.
Di stasiun, Joko bertemu seorang wanita sedang duduk menunggu di veron stasiun. Dengan ramah ia menyapa wanita tersebut. Wanita itu pun membalasnya dengan ramah terjadilah dialog antara Joko dan wanita tersebut. Dan tanpa canggungitu Joko menawari wanita itu ponselnya. Kemudian wanita itu bertanya mengapa Joko ingin menjual ponselnya. Joko pun menceritakan segala hal yang dia alami, bagaimana dia susah payah menjual hasil panen untuk membeli ponsel dan bergelut mempelajari ponsel demi bertemu sahabatnya itu. Wanita itu pun sangat tertarik dengan cerita Joko. Dan sangat penasaran siapa sahabat yang Joko maksud.
Ketika wanita itu bertanya siapa nama sahabat itu, Joko pun menjawab namanya Rianti. Wanita itu – yang ternyata adalah Rianti, terkejut luar biasa ketika menyadari kalau laki-laki polos yang di hadapannya adalah Joko, sahabatnya. Ia pun memperkenalkan dirinya sebagai Rianti. Joko tak kalah terkejut ketika mengetahui bahwa wanita itu adalah Rianti sahabat yang ia cari selama ini.
Rianti menceritakan penyebab ia tak pernah membalas surat-surat Joko selama ini bahwa ia harus menemani ibunya yang sakit kanker rahim untuk berobat selama beberapa bulan di Malaysia. Ia pun baru saja tiba di Jakarta tak lama Joko pergi dari rumah Rianti. Rianti pun menunggu sekian lama untuk bertemu Joko.
Pertemuan kedua sahabat itu pun terjadi sangat tak terduga di stasiun kereta api Senen. Rianti menjelaskan bahwa dia dan Rudi sebetulnya hanya bertetangga. Dan ia meminta maaf atas sikap kasar Rudi yang telah menyakiti hati Joko. Joko menerima hal itu dengan lapang dada dan memaafkan sikap Rudi yang kasar.
Disaat terik matahari mulai meredup dan ditengah hirup-pikuk keramaian stasiun kereta Senen mereka saling berpandangan melempar senyum bahagia atas pertemuan yang tak terduga ini. Dan pun Joko akhinya mengurungkan niatnya menjual ponsel untuk kembali ke desa dan kedua sahabat itu pun menelusuri lorong veron kereta api untuk pulang. Mereka kembali ke rumah Rianti.

No comments:

Post a Comment